Pernahkah Anda mengunjungi air terjun ketika berlibur ke Bali? Atau mungkin Anda tidak tahu kalau ada air terjun di Bali? Memang belum banyak turis yang tahu kalau di Bali ada air terjun. Paling banter turis hanya mengenal Air Terjun Gitgit yang letaknya tidak begitu jauh dari Kawasan Wisata Bedugul. Para turis belum banyak yang tahu keberadaan air terjun lainnya. Padahal Bali memiliki banyak air terjun cantik yang tersebar di berbagai sudut pulau. Kalau dihitung-hitung jumlahnya ada belasan. Sebagian besar air terjun tersebut berada di wilayah Bali Utara (Kabupaten Buleleng). Dengan wilayah yang berbukit-bukit dan banyak gunung, membuat Kabupaten Buleleng memiliki banyak air terjun. Namun, air terjun di Bali bukan hanya di Kabupaten Buleleng. Ada juga air terjun di wilayah kabupaten lainya. Berikut delapan air terjun terindah di Bali yang layak Anda kunjungi ketika berlibur ke Bali. Ketujuh air terjun ini letaknya tersebar di berbagai sudut Pulau Bali. Jangan lupa, siapkan stamina yang prima ketika akan mengunjungi berbagai air terjun berikut, karena Anda akan melewati medan yang cukup menantang dan harus naik turun tangga.
1. Air Terjun Tegenungan
Inilah air terjun yang letaknya paling dekat dengan Kota Denpasar dan satu-satunya air terjun yang letaknya bukan di dataran tinggi atau pegunungan. Air Terjun Tegenungan berada di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Jaraknya hanya sekitar 16 km dari Denpasar atau 30 menit berkendara. Air terjun di Sungai Tukad Petanu ini cukup unik. Meski tidak begitu tinggi (tingginya hanya sekitar empat meter), debit airnya sangat deras. Airnya juga bersih dan bening. Sangat cocok untuk mandi atau sekedar bermain-main air.
Pemandangan
alam di sekitar Air Terjun Tegenungan cukup indah, dengan pepohonan
yang hijau dan asri. Di dekat air terjun telah dibangun tempat pemandian
dengan beberapa pancuran yang berasal dari mata air alami. Penduduk
sekitar sering mandi dan mengambil air untuk konsumsi sehari-hari di
pemandian tersebut, terutama pada pagi dan sore hari. Kalau Anda mau,
Anda juga bisa mandi di sana.
Untuk
mencapai Air Terjun Tegenungan, dari tempat parkir, Anda harus menuruni
ratusan anak tangga dan menyusuri tepian Sungai Tukad Petanu. Pada
waktu turun menuju air terjun, mungkin tidak terlalu menguras tenaga.
Namun, saat harus kembali ke tempat parkir, ketahanan fisik Anda cukup
diuji. Lumayan lah! Hitung-hitung jalan-jalan sambil olahraga. Anda
tidak perlu khawatir, bila kehausan atau kelaparan setelah bermain-main
di Air Terjun Tegenungan. Di tempat parkir, tersedia warung-warung
sederhana yang menjual makanan dan minuman ringan. Anda bisa makan dan
minum di warung tersebut sambil menikmati keindahan Air Terjun
Tegenungan dari kejauhan.
Bagi pecinta fotografi, sebaiknya Anda datang ke Air Terjun Tegenungan pada siang atau sore hari, agar Anda bisa mendapatkan foto-foto yang bagus. Pasalnya air terjun ini menghadap ke barat. Kalau Anda datang di pagi hari, Anda akan kesulitan untuk mendapatkan foto yang bagus karena cahaya yang masuk ke kamera Anda akan kalah dengan sinar matahari pagi yang terik sehingga foto-foto Anda akan over exposed. Siang atau sore hari, saat matahari sudah agak tinggi ataupun condong ke barat adalah waktu yang tepat untuk berkunjung ke Air Terjun Tegenungan.
Getting There
Dari Denpasar arahkan kendaraan Anda menuju Sukawati/Gianyar. Setelah melewati Pasar Seni Sukawati, teruskan perjalanan Anda sampai tiba di perempatan jalan dengan lampu merah dan ada penunjuk arah ke Tegenungan. Dari perempatan tersebut, Anda belok kanan sejauh 1500 meter, dan sampailah Anda di Air Terjun Tegenungan.
2. Air Terjun Dusun Kuning
Sekitar 3 km di sebelah selatan Kota Bangli, tepatnya di Desa Taman Bali, ada sebuah air terjun bernama Air Terjun Dusun Kuning. Dinamakan Air Terjun Dusun Kuning, karena lokasi air terjun ini terletak di Dusun Kuning, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter di atas permukaan Sungai Tukad Melangit yang mengalir ke arah selatan. Air terjun ini benar-benar masih alami dan belum diketahui banyak orang (kecuali penduduk setempat) karena letaknya tersembunyi. Untuk mencapainya, butuh usaha dan perjuangan karena akses menuju air terjun ini sangat sulit. Dari Desa Umanyar, Anda harus berjalan melalui ladang penduduk hingga tiba di atas tebing, di tepi Sungai Melangit. Dari tebing tersebut, Anda harus berjalan turun untuk mencapai air terjun. Sayangnya, jalan turun menuju air terjun sangat sulit dan berbahaya. Anda harus menuruni tebing dengan berjalan mundur dengan berpegangan pada akar-akar pepohonan, karena tebing berdiri tegak 90 derajat. Selain itu, jalan tersebut sebagian masih tertutup rumput dan semak-semak yang rimbun. Tidak ada anak tangga ataupun pegangan tangan buatan di tebing tersebut. Hanya Anda yang bernyali besar yang sanggup melewati jalan sulit untuk mencapai air terjun ini. Sebaiknya, Anda berkunjung ke Air Terjun Dusun Kuning pada musim kemarau, di mana tebing/tanah dalam keadaan kering. Pada saat musim penghujan, tebing tersebut sangat licin dan berbahaya karena rawan longsor.
Bagi pecinta fotografi, sebaiknya Anda datang ke Air Terjun Tegenungan pada siang atau sore hari, agar Anda bisa mendapatkan foto-foto yang bagus. Pasalnya air terjun ini menghadap ke barat. Kalau Anda datang di pagi hari, Anda akan kesulitan untuk mendapatkan foto yang bagus karena cahaya yang masuk ke kamera Anda akan kalah dengan sinar matahari pagi yang terik sehingga foto-foto Anda akan over exposed. Siang atau sore hari, saat matahari sudah agak tinggi ataupun condong ke barat adalah waktu yang tepat untuk berkunjung ke Air Terjun Tegenungan.
Getting There
Dari Denpasar arahkan kendaraan Anda menuju Sukawati/Gianyar. Setelah melewati Pasar Seni Sukawati, teruskan perjalanan Anda sampai tiba di perempatan jalan dengan lampu merah dan ada penunjuk arah ke Tegenungan. Dari perempatan tersebut, Anda belok kanan sejauh 1500 meter, dan sampailah Anda di Air Terjun Tegenungan.
2. Air Terjun Dusun Kuning
Sekitar 3 km di sebelah selatan Kota Bangli, tepatnya di Desa Taman Bali, ada sebuah air terjun bernama Air Terjun Dusun Kuning. Dinamakan Air Terjun Dusun Kuning, karena lokasi air terjun ini terletak di Dusun Kuning, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 20 meter di atas permukaan Sungai Tukad Melangit yang mengalir ke arah selatan. Air terjun ini benar-benar masih alami dan belum diketahui banyak orang (kecuali penduduk setempat) karena letaknya tersembunyi. Untuk mencapainya, butuh usaha dan perjuangan karena akses menuju air terjun ini sangat sulit. Dari Desa Umanyar, Anda harus berjalan melalui ladang penduduk hingga tiba di atas tebing, di tepi Sungai Melangit. Dari tebing tersebut, Anda harus berjalan turun untuk mencapai air terjun. Sayangnya, jalan turun menuju air terjun sangat sulit dan berbahaya. Anda harus menuruni tebing dengan berjalan mundur dengan berpegangan pada akar-akar pepohonan, karena tebing berdiri tegak 90 derajat. Selain itu, jalan tersebut sebagian masih tertutup rumput dan semak-semak yang rimbun. Tidak ada anak tangga ataupun pegangan tangan buatan di tebing tersebut. Hanya Anda yang bernyali besar yang sanggup melewati jalan sulit untuk mencapai air terjun ini. Sebaiknya, Anda berkunjung ke Air Terjun Dusun Kuning pada musim kemarau, di mana tebing/tanah dalam keadaan kering. Pada saat musim penghujan, tebing tersebut sangat licin dan berbahaya karena rawan longsor.
Getting There
Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bangli baik lewat Sukawati/Gianyar maupun lewat Jalan By Pass Ida Bagus Mantra. Ketika tiba di Desa Taman Bali (kira-kira 3 km sebelum Kota Bangli), pelankan laju kendaraan Anda hingga melihat sebuah pertigaan, dengan jalan ke arah kanan. Beloklah ke kanan dan ikuti jalan tersebut sampai Anda tiba di sebuah pertigaan, dekat pabrik air minum “NON MIN.” dari pertigaan tersebut, beloklah ke kanan sampai ujung jalan di dekat rumah penduduk. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki, kira-kira sejauh 300 meter untuk mencapai Air Terjun Dusun Kuning.
3. Air Terjun Blemantung
Air Terjun Blemantung terletak di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Jaraknya sekitar 70 km dari Denpasar atau sekitar dua jam berkendara. Akses jalan menuju Air Terjun Blemantung cukup baik karena Desa Pujungan dilewati Jalan Raya Denpasar - Seririt - Singaraja. Perjalanan menuju air terjun ini sangat menyegarkan mata karena di sepanjang jalan (terutama setelah melewati pertigaan Desa Antosari, Tabanan), mata Anda akan dimanjakan pemandangan sawah bertingkat yang hijau dan indah. Kabupaten Tabanan memang sentra penghasil beras terbesar di Bali sehingga sawah bertingkat yang indah mudah Anda jumpai di berbagai sudut kabupaten ini.
Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bangli baik lewat Sukawati/Gianyar maupun lewat Jalan By Pass Ida Bagus Mantra. Ketika tiba di Desa Taman Bali (kira-kira 3 km sebelum Kota Bangli), pelankan laju kendaraan Anda hingga melihat sebuah pertigaan, dengan jalan ke arah kanan. Beloklah ke kanan dan ikuti jalan tersebut sampai Anda tiba di sebuah pertigaan, dekat pabrik air minum “NON MIN.” dari pertigaan tersebut, beloklah ke kanan sampai ujung jalan di dekat rumah penduduk. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki, kira-kira sejauh 300 meter untuk mencapai Air Terjun Dusun Kuning.
3. Air Terjun Blemantung
Air Terjun Blemantung terletak di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan. Jaraknya sekitar 70 km dari Denpasar atau sekitar dua jam berkendara. Akses jalan menuju Air Terjun Blemantung cukup baik karena Desa Pujungan dilewati Jalan Raya Denpasar - Seririt - Singaraja. Perjalanan menuju air terjun ini sangat menyegarkan mata karena di sepanjang jalan (terutama setelah melewati pertigaan Desa Antosari, Tabanan), mata Anda akan dimanjakan pemandangan sawah bertingkat yang hijau dan indah. Kabupaten Tabanan memang sentra penghasil beras terbesar di Bali sehingga sawah bertingkat yang indah mudah Anda jumpai di berbagai sudut kabupaten ini.
Air
Terjun Blemantung letaknya tersembunyi di antara tebing-tebing yang
tinggi. Dari jalan raya utama Desa Pujungan jaraknya sekitar 1500 meter.
Jalan masuk menuju air terjun ini cukup unik. Sekitar 1 km, jalan
berupa jalan tanah, dengan paving
semen di kanan dan kiri (untuk roda mobil). Selanjutnya jalan berganti
menjadi jalan tanah berbatu yang becek di musim hujan. Setelah melewati
jembatan yang menanjak (miring), jalan berganti menjadi jalan setapak
yang menanjak di antara perkebunan kopi penduduk. Cukup menguras tenaga
memang. Namun pemandangan yang Anda dapatkan sepadan dengan perjuangan
Anda. Air terjun yang jatuh dari ketinggian sekitar 50 meter akan
menyambut kedatangan Anda. Air yang bening dan segar dengan kolam kecil
di bawahnya sangat menggoda siapa saja untuk mandi di sana. Apalagi air
terjun ini letaknya benar-benar tersembunyi di tengah perkebunan kopi
yang jauh dari perkampungan penduduk. Suasana di sekitar Air Terjun
Blemantung masih benar-benar alami. Tidak ada bangunan apapun di
sekiitar air terjun selain pura dan gazebo yang kondisinya sudah
memprihatinkan. Jadi, Anda bisa bermain-main dengan leluasa tanpa takut
terganggu pengunjung lain.
Sebenarnya
ada tiga buah air terjun di Air Terjun Blemantung. Air terjun pertama
(yang lebih tinggi), letaknya di dekat sebuah sebuah pura, dengan
ketinggian sekitar 50 meter. Air terjun kedua yang lebih kecil, letaknya
di bawah air terjun pertama, dan terpisah jarak sekitar 200 meter.
Untuk menuju air terjun kedua, Anda harus menyusuri sungai ke arah
bawah. Namun, Anda tidak bisa melhat air terjun ini dari depan/bawah.
Anda hanya bisa melihat air terjun ini dari atas karena belum ada akses
jalan menuju ke sana.
Air terjun ketiga, akses jalannya agak berbeda dengan kedua air terjun tersebut. Kalau untuk menuju kedua air terjun tadi Anda harus belok kiri mengikuti jembatan miring, untuk menuju air terjun ketiga anda harus berjalan lurus (tidak melewati jembatan) beberapa meter dari jembatan tersebut. Selanjutnya Anda belok kiri, menyusuri jalan setapak di samping sebuah anak sungai (kanal) hingga tiba di Bendungan Irigasi Sabha Hulu. Air terjun ketiga berada di seberang bendungan tersebut. Sayangnya, air terjun ini tertutup pepohonan dan semak-semak yang rimbun, sehingga tidak bisa kelihatan semuanya. Bila terlihat semua, air terjun ini nggak kalah indahnya dengan air terjun pertama.
Getting There
Dari Denpasar arahkan kendaraan Anda menuju Tabanan/Gilimanuk. Ikuti saja Jalan Raya Denpasar - Gilimanuk hingga tiba di pertigaan Desa Antosari. Dari pertigaan tersebut, Anda belok kanan, dan ikuti terus jalan tersebut sampai di Desa Pujungan (sekitar 27 km dari Antosari). Begitu sampai di sebuah pertigaan di Desa Pujungan (ada penunjuk arah ke Air Terjun Blemantung di sebelah kanan jalan), beloklah ke kanan. Ikuti jalan tanah yang belum diaspal tersebut sampai kira-kira sejauh 1400 meter, hingga Anda tiba di dekat sebuah jembatan yang menanjak. Parkirlah sepeda motor Anda di sana. Dari jembatan tersebut, Anda harus berjalan kaki sejauh 400 meter, melalui jalan setapak yang menanjak di antara perkebunan kopi penduduk. Bila Anda membawa kendaraan roda empat, Anda tidak bisa membawanya sampai dekat jembatan tetapi harus memarkirnya di depan rumah penduduk dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.
4. Air Terjun Nungnung
Air Terjun Nungnung terletak di Desa Nungnung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Jaraknya sekitar 45 kilometer dari Kota Denpasar atau sekitar 90 menit berkendara. Perjalanan menuju air terjun ini sangat menyenangkan karena jalannya cukup bagus dengan rambu-rambu yang jelas. Anda akan melewati banyak areal persawahan dan perkebunan yang hijau menyejukkan mata. Mendekati Desa Nungnung, pemandangan semakin indah dan hijau. Udara pun semakin sejuk karena Desa Nungnung berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
Air terjun ketiga, akses jalannya agak berbeda dengan kedua air terjun tersebut. Kalau untuk menuju kedua air terjun tadi Anda harus belok kiri mengikuti jembatan miring, untuk menuju air terjun ketiga anda harus berjalan lurus (tidak melewati jembatan) beberapa meter dari jembatan tersebut. Selanjutnya Anda belok kiri, menyusuri jalan setapak di samping sebuah anak sungai (kanal) hingga tiba di Bendungan Irigasi Sabha Hulu. Air terjun ketiga berada di seberang bendungan tersebut. Sayangnya, air terjun ini tertutup pepohonan dan semak-semak yang rimbun, sehingga tidak bisa kelihatan semuanya. Bila terlihat semua, air terjun ini nggak kalah indahnya dengan air terjun pertama.
Getting There
Dari Denpasar arahkan kendaraan Anda menuju Tabanan/Gilimanuk. Ikuti saja Jalan Raya Denpasar - Gilimanuk hingga tiba di pertigaan Desa Antosari. Dari pertigaan tersebut, Anda belok kanan, dan ikuti terus jalan tersebut sampai di Desa Pujungan (sekitar 27 km dari Antosari). Begitu sampai di sebuah pertigaan di Desa Pujungan (ada penunjuk arah ke Air Terjun Blemantung di sebelah kanan jalan), beloklah ke kanan. Ikuti jalan tanah yang belum diaspal tersebut sampai kira-kira sejauh 1400 meter, hingga Anda tiba di dekat sebuah jembatan yang menanjak. Parkirlah sepeda motor Anda di sana. Dari jembatan tersebut, Anda harus berjalan kaki sejauh 400 meter, melalui jalan setapak yang menanjak di antara perkebunan kopi penduduk. Bila Anda membawa kendaraan roda empat, Anda tidak bisa membawanya sampai dekat jembatan tetapi harus memarkirnya di depan rumah penduduk dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.
4. Air Terjun Nungnung
Air Terjun Nungnung terletak di Desa Nungnung, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Jaraknya sekitar 45 kilometer dari Kota Denpasar atau sekitar 90 menit berkendara. Perjalanan menuju air terjun ini sangat menyenangkan karena jalannya cukup bagus dengan rambu-rambu yang jelas. Anda akan melewati banyak areal persawahan dan perkebunan yang hijau menyejukkan mata. Mendekati Desa Nungnung, pemandangan semakin indah dan hijau. Udara pun semakin sejuk karena Desa Nungnung berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
Air
Terjun Nungnung cukup tinggi dengan debit air yang cukup besar. Untuk
mencapai air terjun Anda harus berjalan kaki menuruni ratusan anak
tangga yang sangat curam di beberapa tempat. Sebelumnya, jangan lupa
untuk membeli tiket masuk sebesar Rp 3.000,00 per orang. Anda harus
ekstra hati-hati saat menuruni anak tangga yang curam dan licin
tersebut, karena sebagian besar anak tangganya tidak dilengkapi dengan
pegangan tangan (handrail).
Meleng sedikit saja bisa fatal akibatnya. Jarak air terjun dari tempat
parkir juga lumayan jauh sehingga cukup menguras tenaga. Namun, Anda tak
perlu khawatir karena di beberapa tempat sudah dibangun gazebo (bale
bengong), untuk beristirahat bila Anda sudah lelah berjalan. Untuk kaum
perempuan, saya sarankan untuk tidak memakai sepatu berhak tinggi kalau
berkunjung ke Air Terjun Nungnung. Pasalnya Anda harus berjalan menuruni
ratusan anak tangga yang curam dan licin.
Setelah menuruni ratusan anak tangga yang curam dan menyeberangi jembatan kecil, Anda akan sampai di Air Terjun Nungnung. Dari kejauhan, sudah terdengar suara gemuruh air terjun tersebut. Awalnya, nampak air terjun kecil di pinggir sungai. Kemudian, tidak jauh dari air terjun kecil tersebut, nampaklah Air Terjun Nungnung yang tinggi dengan debit air yang cukup besar. Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 50 meter dari permukaan tanah. Debit air cukup besar dan arus airnya juga lumayan kencang. Apalagi bila Anda datang pada saat musim penghujan. Debit air akan semakin besar. Air Terjun Nungnung dikelilingi pepohonan yang hijau dan asri. Udaranya juga sejuk dan bebas polusi, sehingga siapapun akan betah berlama-lama di sana.
Getting There
Dari Kota Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Sangeh/Petang melalui Jalan Ahmad Yani. Air Terjun Nungnung memang satu arah dengan Hutan Pala Sangeh yang terkenal itu. Dari Hutan Pala Sangeh, lanjutkan perjalanan Anda ke arah Petang/Pelaga hingga tiba di Desa Nungnung. Setelah melihat papan penunjuk arah ke Air Terjun Nungnung di sebelah kiri jalan (kalau Anda datang dari arah Denpasar), beloklah ke kanan sejauh 600 meter, hingga tiba ke tempat parkir. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki menuju air terjun.
5 - 6. Air Terjun Munduk & Air Terjun Melanting
Air Terjun Munduk terletak di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 70 km dari Denpasar atau 20 km dari Kawasan Wisata Bedugul. Desa Munduk terletak di ketinggian antara 800 - 900 m di atas permukaan laut sehingga udaranya sangat sejuk dan sangat cocok untuk daerah pertanian terutama tanaman kopi dan cengkeh.
Setelah menuruni ratusan anak tangga yang curam dan menyeberangi jembatan kecil, Anda akan sampai di Air Terjun Nungnung. Dari kejauhan, sudah terdengar suara gemuruh air terjun tersebut. Awalnya, nampak air terjun kecil di pinggir sungai. Kemudian, tidak jauh dari air terjun kecil tersebut, nampaklah Air Terjun Nungnung yang tinggi dengan debit air yang cukup besar. Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 50 meter dari permukaan tanah. Debit air cukup besar dan arus airnya juga lumayan kencang. Apalagi bila Anda datang pada saat musim penghujan. Debit air akan semakin besar. Air Terjun Nungnung dikelilingi pepohonan yang hijau dan asri. Udaranya juga sejuk dan bebas polusi, sehingga siapapun akan betah berlama-lama di sana.
Getting There
Dari Kota Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Sangeh/Petang melalui Jalan Ahmad Yani. Air Terjun Nungnung memang satu arah dengan Hutan Pala Sangeh yang terkenal itu. Dari Hutan Pala Sangeh, lanjutkan perjalanan Anda ke arah Petang/Pelaga hingga tiba di Desa Nungnung. Setelah melihat papan penunjuk arah ke Air Terjun Nungnung di sebelah kiri jalan (kalau Anda datang dari arah Denpasar), beloklah ke kanan sejauh 600 meter, hingga tiba ke tempat parkir. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki menuju air terjun.
5 - 6. Air Terjun Munduk & Air Terjun Melanting
Air Terjun Munduk terletak di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 70 km dari Denpasar atau 20 km dari Kawasan Wisata Bedugul. Desa Munduk terletak di ketinggian antara 800 - 900 m di atas permukaan laut sehingga udaranya sangat sejuk dan sangat cocok untuk daerah pertanian terutama tanaman kopi dan cengkeh.
Ada
dua buah air terjun di Air Terjun Munduk ini, yaitu Air Terjun Munduk
dan Air Terjun Melanting. Namun, orang biasa menyebut keduanya Air
Terjun Munduk. Air Terjun Munduk (Munduk Natural Waterfall),
yang akan Anda jumpai pertama bila Anda datang dari arah
Denpasar/Bedugul. Air terjun ini letaknya sekitar 1 km dari Restoran
Ngiring Ngawedang. Air terjun setinggi 15 meter ini berada di antara
perkebunan kopi penduduk. Dari tempat parkir, Anda harus berjalan sejauh
246 meter untuk mencapai air terjun ini. Jangan lupa untuk membayar
tiket masuk Rp 3.000,00 di dekat tempat parkir. Selanjutnya, Anda
tinggal jalan kaki menyusuri jalan setapak di antara perkebunan kopi
penduduk hingga tiba di depan air terjun. Di samping air terjun ini
terdapat sebuah restoran sederhana, bila Anda haus ataupun lapar.
Deburan air dan kicauan burung yang banyak terdapat di sekitar air
terjun menciptakan suasana tenang dan damai, membuat kita betah bermain
air di Air Terjun Munduk ini.
Air
terjun kedua, yaitu Air Terjun Melanting lebih tinggi daripada Air
Terjun Munduk. Letaknya sekitar 1 km dari air terjun pertama (Air Terjun
Munduk). Dari Air Terjun Munduk lanjutkan perjalanan berkendara Anda ke
arah utara (Seririt) sekitar 1 km hingga Anda tiba di sebuah tikungan
dengan penunjuk arah ke air terjun di sebelah kanan jalan. Parkirlah
kendaraan Anda di tempat parkir di sebelah kiri jalan. Selanjutnya Anda
tinggal jalan kaki sejauh 500 meter hingga sampai di depan air terjun.
Bila Anda membawa sepeda motor, Anda masih bisa membawa sepeda motor
Anda hingga mendekati air terjun. Anda bisa memarkir motor Anda di dekat
pos masuk. Anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp 5.000,00 (dewasa)
dan Rp 2.000,00 (anak-anak) di pos masuk di dekat air terjun.
Getting There
Dari Kota Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Setelah melewati Kawasan Wisata Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju arah Gitgit/Singaraja sampai di sebuah pertigaan dengan tikungan tajam ke arah kiri (Munduk/Seririt). Beloklah ke kiri, dan ikuti jalan tersebut sampai melewati Restoran Ngiring Ngawedang di Desa Munduk. Air Terjun Munduk letaknya sekitar 1 km dari restoran tersebut. Sedangkan Air Terjun Melanting letaknya sekitar 1 km dari Air Terjun Munduk atau 2 km dari Restoran Ngiring Ngawedang.
7. Air Terjun Lemukih
Saya menemukan Air Terjun Lemukih secara tidak sengaja. Sebenarnya tujuan utama saya dan teman adalah mengunjungi Air Terjun Sekumpul di Desa Sekumpul (tetangga Desa Lemukih). Namun, pada saat kami sampai di sebuah tikungan, dekat sebuah jembatan di Desa Lemukih, kami melihat air terjun di kejauhan. Karena takut kebablasan atau salah jalan, kami bertanya arah jalan menuju Air Terjun Sekumpul kepada seorang ibu yang sedang menggendong kayu bakar di pinggir jalan. Ternyata air terjun yang ada di dekat tikungan jalan tersebut bukan Air Terjun Sekumpul, melainkan Air Terjun Lemukih. Menurut ibu tersebut, Air Terjun Sekumpul masih cukup jauh. Jadi, kami harus melanjutkan perjalanan lagi untuk mencapai Air Terjun Sekumpul. Namun, kami tidak langsung menuju Air Terjun Sekumpul. Kami tidak mungkin menyia-nyiakan begitu saja Air Terjun Lemukih yang sudah berada di depan mata. Tanpa membuang waktu, saya langsung memarkir sepeda motor di pinggir jalan dan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di dekat sungai menuju Air Terjun Lemukih.
Getting There
Dari Kota Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Setelah melewati Kawasan Wisata Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju arah Gitgit/Singaraja sampai di sebuah pertigaan dengan tikungan tajam ke arah kiri (Munduk/Seririt). Beloklah ke kiri, dan ikuti jalan tersebut sampai melewati Restoran Ngiring Ngawedang di Desa Munduk. Air Terjun Munduk letaknya sekitar 1 km dari restoran tersebut. Sedangkan Air Terjun Melanting letaknya sekitar 1 km dari Air Terjun Munduk atau 2 km dari Restoran Ngiring Ngawedang.
7. Air Terjun Lemukih
Saya menemukan Air Terjun Lemukih secara tidak sengaja. Sebenarnya tujuan utama saya dan teman adalah mengunjungi Air Terjun Sekumpul di Desa Sekumpul (tetangga Desa Lemukih). Namun, pada saat kami sampai di sebuah tikungan, dekat sebuah jembatan di Desa Lemukih, kami melihat air terjun di kejauhan. Karena takut kebablasan atau salah jalan, kami bertanya arah jalan menuju Air Terjun Sekumpul kepada seorang ibu yang sedang menggendong kayu bakar di pinggir jalan. Ternyata air terjun yang ada di dekat tikungan jalan tersebut bukan Air Terjun Sekumpul, melainkan Air Terjun Lemukih. Menurut ibu tersebut, Air Terjun Sekumpul masih cukup jauh. Jadi, kami harus melanjutkan perjalanan lagi untuk mencapai Air Terjun Sekumpul. Namun, kami tidak langsung menuju Air Terjun Sekumpul. Kami tidak mungkin menyia-nyiakan begitu saja Air Terjun Lemukih yang sudah berada di depan mata. Tanpa membuang waktu, saya langsung memarkir sepeda motor di pinggir jalan dan berjalan kaki menyusuri jalan setapak di dekat sungai menuju Air Terjun Lemukih.
Air
Terjun Lemukih sangat unik karena terdiri dari tiga buah air terjun
tidak seperti kebanyakan air terjun lainnya yang hanya ada satu. Air
terjun yang terletak paling kanan adalah yang paling tinggi, dengan
ketinggian sekitar empat meter. Air terjun yang paling tinggi ini,
ditemani dua air terjun kecil di samping kirinya. Jadi, walaupun tidak
begitu tinggi air terjun yang terletak di Desa Lemukih, Kecamatan Sawan,
Kabupaten Buleleng ini, cukup cantik karena terdiri dari tiga buah air
terjun dengan ketinggian yang berbeda. Asyiknya lagi, Anda tidak perlu
bersusah payah naik turun tangga untuk menuju air terjun ini. Anda
tinggal berjalan kaki menyusuri jalan setapak sejauh 200 meter, karena
air terjun ini berada tidak jauh dari Jalan Desa Lemukih.
Air Terjun Lemukih masih benar-benar alami. Tidak ada rambu-rambu ataupun penunjuk arah menuju air terjun ini. Anda harus bertanya kepada penduduk setempat untuk menemukan air terjun ini. Memang belum banyak yang tahu keberadaan air terjun ini. Pada saat kami tiba di sana, tidak ada pengunjung lain selain kami berdua sehingga kami bisa bermain-main dan foto-foto dengan leluasa. Kalau Anda ingin mandi ataupun berenang-renang pun sah-sah saja. Di bawah air terjun yang paling tinggi, terdapat sebuah kolam yang cukup luas sehingga bisa digunakan untuk berenang-renang.
Getting There
Untuk mencapai Air Terjun Lemukih, dari Denpasar arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Kedua air terjun ini letaknya searah. Air Terjun Lemukih jaraknya sekitar 72 km dari Denpasar, Setelah melewati Kawasan Wisata Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju arah Gitgit/Singaraja sampai di sebuah pertigaan (sekitar 10 km dari Bedugul). Dari pertigaan, beloklah ke kanan dan ikuti jalan tersebut sampai sejauh 12 km. Jalan menuju Air Terjun Lemukih berkelok-kelok naik turun dengan pemandangan bukit dan jurang di kanan kiri jalan. Aspal jalan sudah banyak yang terkelupas. Bahkan, di beberapa tempat aspal sudah hilang sama sekali sehingga jalan berubah menjadi jalan tanah berbatu. Di sepanjang jalan menuju air terjun ini, Anda akan menjumpai banyak pertigaan yang tidak ada rambu-rambunya. Anda harus banyak bertanya ke penduduk setempat agar tidak nyasar. Bila Anda menjumpai sebuah tikungan dengan jembatan kecil di depannya dan ada tulisan Desa lemukih, Anda sudah sampai di Air Terjun Lemukih. Air terjun ini letaknya tidak jauh dari jalan Desa Lemukih. Dari jalan, Air Terjun Lemukih sudah kelihatan, Anda tinggal berjalan kaki sejauh 200 meter.
8. Air Terjun Sekumpul
Air Terjun Sekumpul disebut-sebut sebagai air terjun terindah di Bali. Letaknya cukup dekat dari Air Terjun Lemukih, kira-kira hanya berjarak 2 km. Maklum, Desa Sekumpul dan Desa Lemukih memang bertetangga. Untuk melihat Air Terjun Sekumpul dari dekat, memang butuh sedikit usaha dan perjuangan. Dari tempat parkir, Anda harus berjalan kaki lumayan jauh, menyusuri jalan yang tanah, menuruni ratusan anak tangga, dan menyeberangi sungai. Bila Anda mengendarai sepeda motor, Anda masih bisa menaikinya dari tempat parkir (di dekat loket penjualan tiket), sampai di ujung jalan paving. Setelah jalan paving habis, jalan berganti menjadi jalan tanah yang sempit (jalan setapak). Tidak berapa lama menyusuri jalan setapak, sampailah Anda di sebuah bale bengong (gazebo) dengan pemandangan Air Terjun Sekumpul yang luar biasa memikat. Dari bale bengong tersebut, terlihat Air Terjun Sekumpul yang sangat cantik di kejauhan. Yang membuat air terjun ini berbeda dari air terjun kebanyakan, Air Terjun Sekumpul bukan hanya terdiri dari satu atau dua air terjun. Setidaknya ada tujuh air terjun yang letaknya terpisah-pisah dan berjauhan, yang bisa Anda lihat dari bale bengong tersebut. Tujuh air terjun tersebut tersebar di tebing-tebing yang tinggi dan dikelilingi pepohonan hijau yang menyejukkan mata. Ketujuh air terjun tersebut memiliki bentuk dan ketinggian yang berbeda-beda. Benar-benar menakjubkan. Nggak salah memang, kalau Air Terjun Sekumpul dinobatkan sebagai air terjun terindah di Bali.
Air Terjun Lemukih masih benar-benar alami. Tidak ada rambu-rambu ataupun penunjuk arah menuju air terjun ini. Anda harus bertanya kepada penduduk setempat untuk menemukan air terjun ini. Memang belum banyak yang tahu keberadaan air terjun ini. Pada saat kami tiba di sana, tidak ada pengunjung lain selain kami berdua sehingga kami bisa bermain-main dan foto-foto dengan leluasa. Kalau Anda ingin mandi ataupun berenang-renang pun sah-sah saja. Di bawah air terjun yang paling tinggi, terdapat sebuah kolam yang cukup luas sehingga bisa digunakan untuk berenang-renang.
Getting There
Untuk mencapai Air Terjun Lemukih, dari Denpasar arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Kedua air terjun ini letaknya searah. Air Terjun Lemukih jaraknya sekitar 72 km dari Denpasar, Setelah melewati Kawasan Wisata Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju arah Gitgit/Singaraja sampai di sebuah pertigaan (sekitar 10 km dari Bedugul). Dari pertigaan, beloklah ke kanan dan ikuti jalan tersebut sampai sejauh 12 km. Jalan menuju Air Terjun Lemukih berkelok-kelok naik turun dengan pemandangan bukit dan jurang di kanan kiri jalan. Aspal jalan sudah banyak yang terkelupas. Bahkan, di beberapa tempat aspal sudah hilang sama sekali sehingga jalan berubah menjadi jalan tanah berbatu. Di sepanjang jalan menuju air terjun ini, Anda akan menjumpai banyak pertigaan yang tidak ada rambu-rambunya. Anda harus banyak bertanya ke penduduk setempat agar tidak nyasar. Bila Anda menjumpai sebuah tikungan dengan jembatan kecil di depannya dan ada tulisan Desa lemukih, Anda sudah sampai di Air Terjun Lemukih. Air terjun ini letaknya tidak jauh dari jalan Desa Lemukih. Dari jalan, Air Terjun Lemukih sudah kelihatan, Anda tinggal berjalan kaki sejauh 200 meter.
8. Air Terjun Sekumpul
Air Terjun Sekumpul disebut-sebut sebagai air terjun terindah di Bali. Letaknya cukup dekat dari Air Terjun Lemukih, kira-kira hanya berjarak 2 km. Maklum, Desa Sekumpul dan Desa Lemukih memang bertetangga. Untuk melihat Air Terjun Sekumpul dari dekat, memang butuh sedikit usaha dan perjuangan. Dari tempat parkir, Anda harus berjalan kaki lumayan jauh, menyusuri jalan yang tanah, menuruni ratusan anak tangga, dan menyeberangi sungai. Bila Anda mengendarai sepeda motor, Anda masih bisa menaikinya dari tempat parkir (di dekat loket penjualan tiket), sampai di ujung jalan paving. Setelah jalan paving habis, jalan berganti menjadi jalan tanah yang sempit (jalan setapak). Tidak berapa lama menyusuri jalan setapak, sampailah Anda di sebuah bale bengong (gazebo) dengan pemandangan Air Terjun Sekumpul yang luar biasa memikat. Dari bale bengong tersebut, terlihat Air Terjun Sekumpul yang sangat cantik di kejauhan. Yang membuat air terjun ini berbeda dari air terjun kebanyakan, Air Terjun Sekumpul bukan hanya terdiri dari satu atau dua air terjun. Setidaknya ada tujuh air terjun yang letaknya terpisah-pisah dan berjauhan, yang bisa Anda lihat dari bale bengong tersebut. Tujuh air terjun tersebut tersebar di tebing-tebing yang tinggi dan dikelilingi pepohonan hijau yang menyejukkan mata. Ketujuh air terjun tersebut memiliki bentuk dan ketinggian yang berbeda-beda. Benar-benar menakjubkan. Nggak salah memang, kalau Air Terjun Sekumpul dinobatkan sebagai air terjun terindah di Bali.
Dari tujuh air terjun yang ada di Air Terjun Sekumpul, hanya dua air terjun yang bisa Anda datangi lebih dekat. Uniknya, dua air terjun yang letaknya berdampingan tersebut memiliki ketinggian dan debit air berbeda. Dua air terjun ini berasal dari dua sumber mata air yang berbeda. Air terjun di sebelah kiri bersumber dari mata air sedangkan air terjun di sebelah kanan (yang lebih tinggi) bersumber dari sungai. Di musim hujan, air terjun di sebelah kiri tetap bening sedangkan air terjun di sebelah kanan akan berwarna coklat keruh.
Untuk
mendekati Air Terjun Sekumpul, Anda harus menuruni ratusan anak tangga
yang curam di beberapa tempat dan menyeberangi sungai. Sebaiknya Anda
memakai celana pendek dan sandal (sepatu tanpa hak) yang nyaman ketika
mengunjungi Air Terjun Sekumpul karena Anda harus menyeberangi sungai
yang lumayan dalam (sepaha orang dewasa) untuk sampai di depan air
terjun. Memang perlu sedikit usaha untuk mencapai air terjun yang indah
ini. Namun, perjuangan saya terbayar lunas begitu sampai di dekat air
terjun setinggi 80 meter tersebut. Suara deburan air yang jatuh dan
percikan air yang bercipratan menciptakan suasana yang syahdu dan
menenangkan hati. Pepohonan yang rindang di sekitar air terjun membuat
suasana semakin sejuk dan asri. Siapa pun pasti akan jatuh hati pada Air
Terjun Sekumpul.
Getting There
Sebaiknya Anda mengunjungi Air Terjun Sekumpul setelah mengunjungi Air Terjun Lemukih, karena Air Terjun Sekumpul jaraknya hanya sekitar 2 km dari Air Terjun Lemukih. Dari Air Terjun Lemukih lanjutkan perjalanan Anda menuju Desa Sekumpul. Setelah melihat penunjuk arah ke Air Terjun (Waterfall) di sebelah kanan jalan (bukan Welcome to Sekumpul Waterfall), beloklah ke kiri sejauh 1 km dan sampailah di tempat parkir Air Terjun Sekumpul. Selanjutnya, Anda tinggal berjalan kaki untuk mencapai air terjun.
9 - 11. Air Terjun Kembar Gitgit (Air Terjun Campuhan), Air Terjun Mekalongan, dan Air Terjun Bertingkat
Inilah air terjun yang paling terkenal di Bali. Letak Air Terjun Kembar Gitgit yang strategis di pinggir Jalan Raya Denpasar - Bedugul - Singaraja dan infrastruktur yang cukup baik membuat air terjun ini sering dikunjungi turis dan membuat namanya terkenal sampai ke mancanegara. Kalau Anda bertanya kepada Orang Bali tentang Air Terjun Kembar Gitgit, sebagian besar pasti tahu. Berbeda dengan air terjun lainnya yang belum banyak dikenal turis.
Air Terjun Kembar Gitgit terletak di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 16 km dari Kawasan Wisata Bedugul atau 66 km dari Denpasar. Dari Air Terjun Sekumpul jaraknya sekitar 20 km. Tidak seperti kebanyakan air terjun yang biasanya berada di tengah hutan atau di tebing yang curam, Air Terjun Kembar Gitgit berada di antara perkampungan penduduk dan kebun cengkih. Untuk bisa melihat Air Terjun Gitgit dari dekat, Anda harus membayar tiket masuk Rp 3.000,00 per orang. Selanjutnya, Anda harus naik turun tangga untuk mencapai air terjun. Karena Air Terjun Gitgit sudah sangat tersohor, jalan dan anak tangga di Air Terjun Gitgit ini terawat dengan baik sehingga memudahkan para turis untuk mengunjunginya.
Air Terjun Kembar Gitgit terdiri dari beberapa air terjun dengan bentuk dan ketinggian yang berbeda-beda. Setidaknya ada empat buah air terjun di sekitar Air Terjun Kembar Gitgit. Air terjun pertama adalah Air Terjun Campuhan/Air Terjun Kembar Gitgit (Twin Waterfall). Campuhan dalam Bahasa Bali artinya percampuran atau pertemuan. Maksudnya pertemuan dua air terjun. Air terjun ini jaraknya sekitar 500 meter dari tempat parkir. Anda harus menyusuri jalan setapak dan menuruni anak tangga untuk menuju air terjun kembar. Di pinggir jalan yang Anda lalui menuju air terjun, terdapat beberapa toko souvenir yang menjual berbagai souvenir khas Bali. Di sepanjang jalan, Anda juga menjumpai banyak anak kecil yang menjajakan souvenir berupa kalung manik-manik aneka warna kepada para turis. Kehadiran anak-anak penjual souvenir tersebut cukup mengganggu para turis karena mereka menjajakan dagangan kepada para turis dengan sedikit memaksa. Sebaiknya Anda tegas terhadap mereka. Kalau Anda tertarik untuk membeli souvenir dari mereka langsung tawar saja. Kalau Anda tidak ingin membeli, ya bilang saja tidak, agar mereka tidak terus mengejar Anda.
Getting There
Sebaiknya Anda mengunjungi Air Terjun Sekumpul setelah mengunjungi Air Terjun Lemukih, karena Air Terjun Sekumpul jaraknya hanya sekitar 2 km dari Air Terjun Lemukih. Dari Air Terjun Lemukih lanjutkan perjalanan Anda menuju Desa Sekumpul. Setelah melihat penunjuk arah ke Air Terjun (Waterfall) di sebelah kanan jalan (bukan Welcome to Sekumpul Waterfall), beloklah ke kiri sejauh 1 km dan sampailah di tempat parkir Air Terjun Sekumpul. Selanjutnya, Anda tinggal berjalan kaki untuk mencapai air terjun.
9 - 11. Air Terjun Kembar Gitgit (Air Terjun Campuhan), Air Terjun Mekalongan, dan Air Terjun Bertingkat
Inilah air terjun yang paling terkenal di Bali. Letak Air Terjun Kembar Gitgit yang strategis di pinggir Jalan Raya Denpasar - Bedugul - Singaraja dan infrastruktur yang cukup baik membuat air terjun ini sering dikunjungi turis dan membuat namanya terkenal sampai ke mancanegara. Kalau Anda bertanya kepada Orang Bali tentang Air Terjun Kembar Gitgit, sebagian besar pasti tahu. Berbeda dengan air terjun lainnya yang belum banyak dikenal turis.
Air Terjun Kembar Gitgit terletak di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 16 km dari Kawasan Wisata Bedugul atau 66 km dari Denpasar. Dari Air Terjun Sekumpul jaraknya sekitar 20 km. Tidak seperti kebanyakan air terjun yang biasanya berada di tengah hutan atau di tebing yang curam, Air Terjun Kembar Gitgit berada di antara perkampungan penduduk dan kebun cengkih. Untuk bisa melihat Air Terjun Gitgit dari dekat, Anda harus membayar tiket masuk Rp 3.000,00 per orang. Selanjutnya, Anda harus naik turun tangga untuk mencapai air terjun. Karena Air Terjun Gitgit sudah sangat tersohor, jalan dan anak tangga di Air Terjun Gitgit ini terawat dengan baik sehingga memudahkan para turis untuk mengunjunginya.
Air Terjun Kembar Gitgit terdiri dari beberapa air terjun dengan bentuk dan ketinggian yang berbeda-beda. Setidaknya ada empat buah air terjun di sekitar Air Terjun Kembar Gitgit. Air terjun pertama adalah Air Terjun Campuhan/Air Terjun Kembar Gitgit (Twin Waterfall). Campuhan dalam Bahasa Bali artinya percampuran atau pertemuan. Maksudnya pertemuan dua air terjun. Air terjun ini jaraknya sekitar 500 meter dari tempat parkir. Anda harus menyusuri jalan setapak dan menuruni anak tangga untuk menuju air terjun kembar. Di pinggir jalan yang Anda lalui menuju air terjun, terdapat beberapa toko souvenir yang menjual berbagai souvenir khas Bali. Di sepanjang jalan, Anda juga menjumpai banyak anak kecil yang menjajakan souvenir berupa kalung manik-manik aneka warna kepada para turis. Kehadiran anak-anak penjual souvenir tersebut cukup mengganggu para turis karena mereka menjajakan dagangan kepada para turis dengan sedikit memaksa. Sebaiknya Anda tegas terhadap mereka. Kalau Anda tertarik untuk membeli souvenir dari mereka langsung tawar saja. Kalau Anda tidak ingin membeli, ya bilang saja tidak, agar mereka tidak terus mengejar Anda.
Air
Terjun Kembar Gitgit sesuai dengan namanya, terdiri dari dua buah air
terjun yang berdampingan yang bentuknya kembar sehingga terlihat indah.
Kedua air terjun ini tidak begitu tinggi namun arusnya cukup deras. Di
bawah air terjun terdapat kolam kecil dengan air yang sangat bening dan
dingin. Air terjun ini terlindung di tebing yang sempit sehingga suasana
di sekitar air terjun agak gelap. Pepohonan hijau yang ada di sekitar
air terjun membuat suasana semakin sejuk dan asri.
Selanjutnya, Anda bisa menuju air terjun kedua yang letaknya cukup dekat dari Air Terjun Kembar Gitgit. Namanya Air Terjun Mekalongan. Air terjun ini merupakan kelanjutan dari Air Terjun Kembar Gitgit. Sumber airnya berasal dari aliran sungai Air Terjun Kembar Gitgit sehingga debit airnya menjadi lebih besar dan arusnya lebih deras. Air Terjun Mekalongan sedikit lebih tinggi daripada Air Terjun Kembar Gitgit.
Selanjutnya, Anda bisa menuju air terjun kedua yang letaknya cukup dekat dari Air Terjun Kembar Gitgit. Namanya Air Terjun Mekalongan. Air terjun ini merupakan kelanjutan dari Air Terjun Kembar Gitgit. Sumber airnya berasal dari aliran sungai Air Terjun Kembar Gitgit sehingga debit airnya menjadi lebih besar dan arusnya lebih deras. Air Terjun Mekalongan sedikit lebih tinggi daripada Air Terjun Kembar Gitgit.
Air
terjun ketiga yang ada di Gitgit adalah Air Terjun Bertingkat. Letaknya
cukup jauh dari kedua air terjun tadi. Jalan menuju Air Terjun
Bertingkat cukup membingungkan karena tidak ada penunjuk arahnya. Anda
harus melewati perkampungan penduduk dan perkebunan cengkih dengan jalan
setapak yang berbelok-belok naik turun.
Air Terjun Bertingkat tidak begitu tinggi namun cukup indah. Seperti namanya, air terjun ini memang bertingkat dua. Airnya sangat bersih dan bening. Di bawah Air Terjun Bertingkat ada air terjun lagi. Letaknya di bawah jembatan dan tertutup pepohonan. Namun, Anda tidak bisa melihat air terjun ini dari depan/bawah. Anda hanya bisa melihat air terjun ini dari atas jembatan.
Air Terjun Bertingkat tidak begitu tinggi namun cukup indah. Seperti namanya, air terjun ini memang bertingkat dua. Airnya sangat bersih dan bening. Di bawah Air Terjun Bertingkat ada air terjun lagi. Letaknya di bawah jembatan dan tertutup pepohonan. Namun, Anda tidak bisa melihat air terjun ini dari depan/bawah. Anda hanya bisa melihat air terjun ini dari atas jembatan.
Getting There
Untuk mencapai Air Terjun Kembar Gitgit (Air Terjun Campuhan) lebih mudah karena letaknya berada di pinggir Jalan Raya Denpasar - Bedugul - Singaraja. Anda tinggal mengarahkan kendaraan anda menuju Bedugul/Singaraja. Air Terjun Kembar Gitgit jaraknya sekitar 16 km dari Kawasan Wisata Bedugul. Setelah melewati Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju Gitgit/Singaraja. Setelah memasuki Desa Gitgit, pelankan laju kendaraan Anda sampai Anda melihat penunjuk arah Air Terjun Kembar Gitgit di sebelah kiri jalan dan Anda pun tiba di Air Terjun Gitgit.
12. Air Terjun CaratUntuk mencapai Air Terjun Kembar Gitgit (Air Terjun Campuhan) lebih mudah karena letaknya berada di pinggir Jalan Raya Denpasar - Bedugul - Singaraja. Anda tinggal mengarahkan kendaraan anda menuju Bedugul/Singaraja. Air Terjun Kembar Gitgit jaraknya sekitar 16 km dari Kawasan Wisata Bedugul. Setelah melewati Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju Gitgit/Singaraja. Setelah memasuki Desa Gitgit, pelankan laju kendaraan Anda sampai Anda melihat penunjuk arah Air Terjun Kembar Gitgit di sebelah kiri jalan dan Anda pun tiba di Air Terjun Gitgit.
Air
Terjun Carat terletak di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan,
Kabupaten Singaraja. Jaraknya sekitar 85 km dari Denpasar atau 34 km
dari Kintamani. Kalau dari Singaraja jaraknya sekitar 25 km. Diberi nama
Carat karena konon air terjun ini mirip caratan atau kendi (tempat air
minum seperti cerek yang dari tanah liat). Mirip dari mananya, ya?
Menurut saya nggak ada mirip-miripnya dengan kendi, tuh.
Saya
menemukan Air Terjun Carat secara tidak sengaja, ketika sedang dalam
perjalanan dari Kintamani menuju Singaraja via Kubutambahan. Ketika
memasuki Desa Tamblang, saya melihat penunjuk arah ke Air Terjun Carat
di sebelah kiri jalan. Saya pun tertarik untuk singgah sebentar ke air
terjun yang menurut penunjuk arah tadi, jaraknya hanya 600 meteri.
Tidak mungkin saya melewatkan begitu saja, air terjun yang sudah “di
depan mata.” Siapa tahu air terjun ini lebih indah atau lebih tinggi
daripada berbagai air terjun yang pernah saya kunjungi di Bali selama
ini.
Untuk mencapai air
terjun ini perlu usaha dan tenaga. Dari jalan raya, Anda harus melewati
jembatan kecil yang terbuat dari anyaman bambu di atas aliran sungai
kecil. Setelah itu, Anda akan melewati jalan setapak di antara
perkebunan penduduk yang banyak ditumbuhi cengkeh dan kopi. Semakin
mendekati air terjun, jalanan semakin menurun curam dan berliku, dengan
tebing-tebing terjal di sebelah kiri Anda. Di sepanjang jalan menuju
lokasi air terjun, banyak terdapat pipa-pipa air yang menyalurkan air
bersih, untuk penduduk di sekitar air terjun.
Di
Air Terjun Carat terdapat dua buah air terjun, saya menamainya air
terjun besar (tinggi) dan air terjun kecil. Anda hanya bisa mencapai air
terjun kecil, yang tingginya sekitar empat meter. Anda bisa menatap
keindahan air terjun ini dari dekat, bahkan bisa bermain-main atau mandi
di sana. Kalau air terjun yang tinggi, Anda hanya bisa memandanginya
dari kejauhan. Sebenarnya air terjun yang tinggi berada di bawah air
terjun kecil, jadi Anda hanya bisa melihat air terjun ini dari atas
bukan dari bawah/depan. Air terjun yang tinggi berada di tebing yang
sangat terjal dan dalam. Bila Anda ingin memotretnya, Anda harus
berjalan mengikuti arah pipa-pipa hingga tiba di sebuah tempat, di bawah
tebing batu yang sangat tinggi dan terjal mirip dinding. Air Terjun
Carat yang tinggi benar-benar tinggi, mungkin merupakan air terjun
tertinggi di Bali. Menurut saya, tingginya nggak kurang dari 100 meter.
Sayangnya, kita tidak bisa mendekati air terjun ini.
Menurut
masyarakat sekitar, Air Terjun Carat sedikit angker. Demi keselamatan,
sebaiknya Anda tidak berkata-kata kasar atau merusak apapun di
sekitarnya. Anda juga harus selalu hati-hati dan waspada karena jalan
menuju air terjun ini (terutama air terjun yang tinggi) berupa jalan
setapak berbatu-batu di tebing-tebing yang curam. Air terjun Carat masih
benar-benar alami, belum mendapat sentuhan pariwisata sama sekali.
Tidak ada bangunan apapun di sekitar air terjun. Anda juga tidak perlu
membayar tiket masuk/retribusi untuk mengunjungi air terjun ini.
Getting There
Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Gianyar/Kintamani. Setelah sampai Kintamani, lanjutkan perjalanan Anda ke arah Singaraja (melalui Kubutambahan) hingga Anda tiba di Desa Tamblang dan melihat papan penunjuk arah ke Air Terjun Carat di sebelah kanan jalan. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki sejauh 600 meter menuju air terjun. Dari Kintamani, Air Terjun Carat jaraknya sekitar 34 km.
13. Air Terjun Jembong
Nama air terjun ini memang terdengar kurang indah dan mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya. Ya, Air Terjun Jembong memang belum diketahui banyak orang. Namun, jangan under estimate dulu! Tidak seperti namanya, air terjun yang terletak di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini, sangat indah dan merupakan salah satu air terjun terindah di Bali. Bagi saya, Air Terjun Jembong adalah air terjun terindah kedua di Bali setelah Air Terjun Sekumpul.
Getting There
Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Gianyar/Kintamani. Setelah sampai Kintamani, lanjutkan perjalanan Anda ke arah Singaraja (melalui Kubutambahan) hingga Anda tiba di Desa Tamblang dan melihat papan penunjuk arah ke Air Terjun Carat di sebelah kanan jalan. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki sejauh 600 meter menuju air terjun. Dari Kintamani, Air Terjun Carat jaraknya sekitar 34 km.
13. Air Terjun Jembong
Nama air terjun ini memang terdengar kurang indah dan mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya. Ya, Air Terjun Jembong memang belum diketahui banyak orang. Namun, jangan under estimate dulu! Tidak seperti namanya, air terjun yang terletak di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng ini, sangat indah dan merupakan salah satu air terjun terindah di Bali. Bagi saya, Air Terjun Jembong adalah air terjun terindah kedua di Bali setelah Air Terjun Sekumpul.
Berbeda
dengan kebanyakan air terjun lainnya di Bali yang berada di tebing
tinggi yang berdiri tegak, Air Terjun Jembong berada di dataran/tanah
yang miring, dengan kemiringan lebih dari 75 derajat. Jadi kesannya
tidak menyeramkan. Air terjun ini berada di antara perkebunan
coklat/kakao (Theobroma Cacao)
yang rimbun dan asri. Untuk mencapai Air Terjun Jembong, Anda tidak
perlu bersusah payah naik turun anak tangga, tetapi hanya perlu sedikit
mendaki jalan setapak berbatu di antara pohon coklat di pinggir sungai
kecil.
Di
bawah Air Terjun Jembong terdapat sebuah kolam yang sangat jernih
dengan kedalaman sekitar satu meter. Anda bisa mandi dan bermain air
sepuasnya di kolam tersebut. Air kolam yang dingin dan bening, sangat
menggoda siapa pun untuk mandi di sana. Saya pun tidak melewatkan
kesempatan untuk mandi di kolam tersebut. Bersama warga setempat, saya
menikmati kesegaran Air Terjun Jembong. Rasanya sangat menyenangkan
bisa mandi dan bermain air di bawah air terjun yang sangat indah dan
masih alami, tanpa terganggu kehadiran pengunjung lainnya.
Getting There
Air Terjun Jembong terletak di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 15 km dari Kawasan Wisata Bedugul atau 65 km dari Denpasar. Dari Air Terjun Gitgit jaraknya hanya sekitar 8 km. Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Setelah melewati Kawasan Wisata Bedugul, teruskan perjalanan Anda menuju arah Gitgit/Singaraja. Sekitar 4 km setelah Air Terjun Gitgit, Anda akan melihat pertigaan dengan tikungan tajam ke arah kiri. Beloklah ke kiri dan ikuti jalan tersebut sampai sejauh 4 km, dan Anda akan sampai di Air Terjun Jembong. Anda bisa mengunjungi Air Terjun Jembong setelah mengunjungi Air Terjun Gitgit karena letaknya hanya sekitar 8 km dari Air Terjun Gitgit.
14. Air Terjun Aling-Aling
Air Terjun Aling-Aling letaknya sangat dekat dengan Kota Singaraja, ibu kota Kabupaten Buleleng. Jaraknya hanya sekitar 11 km dari Singaraja atau sekitar 80 km dari Denpasar. Untuk mencapai air terjun ini, Anda harus berjalan kaki menyusuri pematang sawah dan naik turun tangga sejauh 400 meter. Ketika berjalan kaki menuju Air Terjun Aling-Aling, Anda akan bertemu dua air terjun kecil di sebuah sungai kecil dekat sawah. Anda bisa berhenti sejenak untuk main air di sungai tersebut. Selanjutnya, Anda harus menuruni ratusan anak tangga hingga tiba di pinggir sungai dan mendaki anak tangga lagi hingga tiba di depan air terjun. Cukup melelahkan memang. Namun, Anda akan mendapat imbalan yang sepadan. Air terjun cantik setinggi 35 meter menanti Anda.
Selain
cantik, Air Terjun Aling-Aling juga cukup unik. Air terjun ini jatuh
dari tebing yang curam dan dikelilingi tebing-tebing tinggi dengan
pepohonan yang hijau. Dari puncak tebing, air mengucur deras dan pecah
jadi dua, membentuk dua air terjun dengan debit air yang berbeda. Air
terjun sebelah kanan lebih besar dan lebih deras daripada yang sebelah
kiri. Di bawah Air Terjun Aling-Aling terdapat cekungan atau kolam yang
cukup dalam. Dari kolam tersebut, air mengalir menjadi sungai yang cukup
besar. Anda bisa mandi dan bermain air sepuasnya di bawah air terjun.
Namun, Anda harus hati-hati saat mandi atau bermain air karena batu-batu
di sekitar air terjun sangat licin.
Getting There
Air Terjun Aling-Aling terletak di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 11 km dari Kota Singaraja atau 80 km dari Denpasar. Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Menjelang masuk Kota Singaraja, Anda akan menjumpai sebuah pertigaan dengan rambu-rambu ke kiri menunjukkan arah ke terminal. Beloklah ke kiri dan ikuti terus jalan tersebut sampai tiba di pertigaan depan Balai Desa Sambangan. Beloklah ke kiri hingga Anda tiba di tempat parkir Air Terjun Aling-Aling. Selanjutnya Anda tinggal berjalan kaki sejauh 400 meter menuju air terjun.
Getting There
Air Terjun Aling-Aling terletak di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Jaraknya sekitar 11 km dari Kota Singaraja atau 80 km dari Denpasar. Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Bedugul/Singaraja. Menjelang masuk Kota Singaraja, Anda akan menjumpai sebuah pertigaan dengan rambu-rambu ke kiri menunjukkan arah ke terminal. Beloklah ke kiri dan ikuti terus jalan tersebut sampai tiba di pertigaan depan Balai Desa Sambangan. Beloklah ke kiri hingga Anda tiba di tempat parkir Air Terjun Aling-Aling. Selanjutnya Anda tinggal berjalan kaki sejauh 400 meter menuju air terjun.
15. Air Terjun Yeh Mempeh
Bila Anda sedang berkunjung ke Singaraja atau Kintamani, Anda bisa mampir (lebih tepatnya melanjutkan perjalanan) ke air terjun ini. Air Terjun Yeh Mempeh terletak di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Air terjun ini letaknya memang cukup jauh baik dari Denpasar atau Singaraja. Dari Singaraja, jaraknya sekitar 38 km, dari Kintamani jaraknya sekitar 40 km, dan dari Denpasar jaraknya sekitar 95 km. Letaknya yang agak terpencil dan jauh dari mana-mana membuat Air Terjun Yeh Mempeh jarang dikunjungi turis. Namun, Anda jangan takut dulu melihat jarak yang jauh. Pasalnya, jalan menuju air terjun ini cukup bagus dan mulus. Jadi, walaupun jauh perjalanan tetap menyenangkan.
Air Terjun Yeh Mempeh tingginya sekitar 30 meter, dengan air yang jernih dan segar. Panorama di sekitar air terjun sangat indah dengan udara yang sejuk karena dikelilingi perbukitan yang hijau. Mandi di bawah guyuran Air Terjun Yeh Mempeh merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan karena bisa menghilangkan rasa lelah Anda setelah menempuh perjalanan panjang mencapai air terjun ini. Kalau Anda tidak ingin mandi atau berbasah-basah, Anda juga bisa duduk-duduk saja di atas bebatuan di sekitar air terjun, menikmati pemandangan indah dan udara yang segar bebas polusi.
Getting There
Untuk mencapai Air Terjun Yeh Mempeh dari Denpasar, rute paling dekat adalah lewat Kintamani. Dari Denpasar, arahkan kendaraan Anda menuju Ubud/Kintamani. Dari Kintamani, lanjutkan perjalanan ke Singaraja hingga tiba di sebuah pertigaan (arah kanan ke Kubutambahan dan Singaraja, arah kiri ke Bondalem/Madenan dan Amlapura). Beloklah ke kiri dari pertigaan tersebut, hingga tiba di pertigaan/Jalan Raya Singaraja - Amlapura. Beloklah ke kanan hingga tiba di pertigaan Desa Les, dan beloklah kanan lagi hingga tiba di tempat parkir Air Terjun Yeh Mempeh. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki sejauh 500 meter menuju air terjun.
Kalau Anda datang dari arah Singaraja, arahkan kendaraan Anda ke timur menuju Pantai Tulamben/Amlapura hingga tiba di pertigaan Desa Les. Beloklah ke kanan hingga tiba di tempat parkir Air Terjun Yeh Mempeh. Selanjutnya Anda tinggal jalan kaki menuju air terjun.
16. Air Terjun Juwuk Manis
Air Terjun Juwuk Manis terletak di Dusun Juwuk Manis, Desa Manggissari, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Jaraknya sekitar 75 km dari Denpasar. Dibutuhkan usaha dan tenaga ekstra untuk menjangkau air terjun ini. Dari Denpasar menuju Desa Pangyangan sih, jalannya sangat bagus, karena merupakan jalan negara (jalan lintas Bali) yang sudah di-hotmix. Namun, dari Desa Pangyangan menuju Dusun Juwuk Manis jalan berubah menjadi sempit dan berkelok-kelok mendaki bukit yang terjal. Di beberapa tempat aspal jalan sudah banyak yang terkelupas. Namun, itu belum seberapa. Perjuangan terberat untuk mencapai air terjun ini adalah perjalanan dari tempat parkir di samping Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Juwuk Manis menuju air terjun yang jaraknya sekitar 1 km. Anda harus berjalan kaki menunyusuri yang menurun curam, di antara tanaman kopi dan cengkih milik penduduk. Jalan setapak itu sangat curam, dan tidak jelas arahnya karena tertutup semak-semak dan rerumputan. saking tidak jelasnya jalan setapak itu, bahkan saya sempat tersesat dan hampir putus asa. Untunglah akhirnya kami berhasil mencapai Air Terjun Juwuk Manis dengan selamat.
Air Terjun Juwuk Manis hanyalah air terjun kecil, tingginya hanya sekitar empat meter. Namun, airnya sangat jernih dan segar. Uniknya, Air Terjun Juwuk Manis terdiri dari dua air terjun kecil yang berdampingan. Di bawah air terjun terdapat kolam kecil yang bisa digunakan untuk mandi ataupun bermain air. Tentunya nikmat sekali mandi di bawah guyuran air terjun, setelah melewati perjuangan panjang dengan bercucuran keringat untuk mencapai air terjun ini.
Getting There
Untuk mencapai Air Terjun Juwuk Manis dari Denpasar arahkan perjalanan Anda menuju Negara/Gilimanuk. Setelah sampai di perempatan Desa Pangyangan (di samping Balai Desa Pangyangan, sekitar 67 km dari Denpasar), beloklah ke kanan dan ikuti jalan tersebut sampai tiba di tempat parkir Air Terjun Juwuk Manis, di dekat LPD Juwuk Manis. Selanjutnya Anda harus berjalan kaki mennyusuri jalan setapak sejauh 1 km hingga tiba di Air Terjun Juwuk Manis. (edyra)***
*Dimuat di Majalah LIBURAN Edisi Desember 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar